Senin, 22 September 2008

Para Penjaga Surga


T. WIJAYA
Para Penjaga Surga

Mereka yang lelah, berlari membuat lorong menjadi penjaga surga. Memancung kepala Soekarno dan Hatta. Menginjak-injaknya sambil berteriak, Tuhan jangan beri kolam susu dan perempuan cantik kepada mereka. Mereka menyesatkan. Indonesia mereka jadikan rumah penuh lorong, dan penuh pohon.
Bukankah itu indah? Tidak, jawab mereka. Sesuatu yang banyak, tidaklah indah. Itu suatu yang membingungkan. Kami menjadi bingung, dan kecil. Kami sulit menyeleksi mereka. Ajaranmu menjadi sulit. Satu pohon, tentulah lebih praktis dan gaya.
Bukankah itu hakKu? Tidak, jawab mereka. Kau adalah sekumpulan tradisi kami. Keyakinan kami. Bukan keyakinan sepanjang laut, dan sebanyak pasir. Kau adalah satu kristal. Kamilah penjaganya.
Surga itu kian menjadi sempit. Para penjaga surga berebut menjadi satu. Yang tidak, gugur menjadi yang sesat.
Saya kian asing dalam pergaulan surga. Mungkinkah surga harus terus dijaga?
Tuhan, bebaskan surga dari para penjaganya, aku ingin kolam susu dan perempuan cantik milik 1.003.009.553.000.111.535.222.234.333 manusia.

2008

0 komentar:

Video MUSI MENGALIR

Slide Keluarga