Senin, 16 Maret 2009

Indonesia

Sajak T.WIJAYA

Aku harus percaya dan mempertahankan keluarga yang dikocok dalam sebungkus mi instan, setelah aku berkelahi dengan semua lelaki di beberapa kantor yang memberi gaji; beberapa bungkus mi instan.
Bertahan dengan banyak hal yang kubenci:
Ingin terbang, mereka bercerita di luar semuanya haram. Ingin terbang, tapi penjaga tanah suci selalu menghina.
Aku harus percaya dengan keindahan, kekayaan, dan sejarah yang membuat keluarga direbus dalam sebuah panci. Tubuh penuh harga dan bekas lidah para tentara yang berbisnis, dan berkata inilah harga diri.
Ingin terbang, mereka bercerita di luar semuanya penjajah.
Apa yang kudapatkan selama 24 jam di negeri yang tidak kumengerti? Koran yang lucu dan fatwa-fatwa yang menakutkan, mencium kesadaran melupakan bendera.
Pagi ini, aku tidak berani bunuh diri. Bahasaku satu, yang gagap mengungkapkan sebuah bangsa yang harus kupercaya.

2009

Jumat, 06 Maret 2009

Bebaskan!

Sajak T.WIJAYA

Tubuh-tubuhku miskin. Selalu dihitung, dan takut mengatakan tentara itu jahat
Kami selalu dipukul hingga janin cacat. Hanya mampu berbisik, dan bila menemukan palu. Memukul kaki, tangan, kepala, dada. Sampai darah dan pencurian membakar tubuh-tubuhku

Tubuh-tubuhku miskin. Mencari Tuhan, dan selalu ditangkap. Dihina bagai pelacur.
Meskipun selalu berdoa dan berbagi kebaikan

Tubuhku-tubuhku miskin. Ditinggalkan setelah disentuh. Bercinta tanpa sarapan pagi esoknya.

Bebaskan! Tapi jangan tinggalkan Indonesia.
Masuki tubuh-tubuhku miskin. Temukan Tuhan bicara dari darah-darah penuh candu kelaparan

Bebaskan! Tapi jangan tinggalkan Indonesia.
Menari dengan musik dunia, yang melintasi laut, gurun, kutub, dan hutan-hutan tersisa.

Tubuh-tubuhku miskin. Selalu diremehkan, dan berani mengatakan mencuri itu melegakan.

2009

Video MUSI MENGALIR

Slide Keluarga