Kamis, 02 April 2009

Sajak Kecemasan

Sajak T.WIJAYA

Saat anak-anak aku ingin menjadi seekor burung merpati. Sekarang, katanya, aku mendapatkannya. Tapi aku tidak bahagia. Aku hanya seekor burung pengeluh.Tidak terima gedung kesenian menjadi sarang orang-orang tak mengenal dirinya, dan teman-teman yang berani, kini tidur dan makan di sarang musuh yang merampas kasih Tuhan.
Aku dapat bahagia dalam kesepian, tapi menunggu mereka menghabiskan kepuasan dari penyiksaan kemiskinan membuatku muak, dan berulang kali memuntahkan ludah ke dalam perut.
Siapa aku tanpa anak-anak? Aku tak berani berjanji dengan anak-anakku untuk terus menjadi burung merpati. Aku mungkin harus selalu percaya tiba-tiba tua dan mati.

2009

Video MUSI MENGALIR

Slide Keluarga