Rabu, 04 Juni 2008

Menjelang Beku, 16 Kasus Tanah








T. WIJAYA
Menjelang Beku, 16 Kasus Tanah

Pagi ini tidak ada rumah di kios-kios rokok. Menuju kantor LBH. Cuma orkes melayu dalam baskom berair sabun membantu. Kotaku di hadapan tv raksasa, babu ini bunting dengan sejarah tak terlacak seperti harga beras. Di sampingnya, 16 kasus tanah di Sumsel mengatakan aku tak mampu membeli Negara, sehingga petani-petani menanam kopi di wajahku. Kemejaku tinggal 5 sen.

Kemarin mereka bekerja di pabrik makanan instan, sekarang kaos kaki bolong dan ikan asin terpanggang di punggung. Anak-anak rawa tidur denganku. Mimpi mereka membeku bagai sekaleng pepsi.

Aku berharap bank-bank menjadi beras. Meliter tidak menjadi agama lalu koran mampu menjadi sungai, rumah susun dan rumah sangat sederhana. Aku tidak bisa lagi menjadi petani! Ujar mereka. Orkes melayu kian meledak dalam baskom berair sabun. Batu! Besi! Marilah berdiskusi. Malaikat membuka mulutku, siapa Tuhanmu? Aku dilarikan ke dalam botol cuka.

1995

0 komentar:

Video MUSI MENGALIR

Slide Keluarga